Goa Cerme
Goa cerme adalah goa peninggalan sejarah yang terletak di dusun Srunggo, Selopamioro, Imogiri, Bantul atau sekitar 20 km selatan Yogyakarta. Goa Cerme memiliki panjang 1,5 km yang tembus hingga di wilayah Panggang, desa Ploso, Giritrito, Kabupaten Gunung Kidul. Di samping goa Cerme, disekitarnya terdapat goa lain yang lebih kecil seperti goa Dalang, goa Ledek, goa Badut, dan goa Kaum yang sering digunakan untuk bersemedi. Kata cerme berasal dari kata ceramah yang mengisyaratkan pembicaraan yang dilakukan walisongo
Goa Cerme dulunya digunakan oleh para Walisongo untuk menyebarkan agama Islam di Jawa. Selain itu goa Cerme juga digunakan untuk membahas rencana pendirian Masjid Agung Denmak. Setiap Senin atau Selasa wage , selalu diadakan upacara syukuran untuk meminta berkah kepada Tuhan. Goa ini termasuk goa yang panjang dan dalam. Daya tarik utama wisatawan dari Goa Cerme adalah keindahan stalagtit dan stalagnit serta adanya sungai bawah tanah dan banyaknya kelelawar di dalam gua. Lantai goa digenangi oleh air tanah dengan rata rata kedalaman air sekitar 1 hingga 1,5 meter. Goa ini terdiri dari banyak ruangan, seperti panggung pertemuan, air zam zam, mustoko, air suci, watu kaji, pelungguhan / paseban, kahyangan, grojogan sewu, air penguripan, gamelan, batu gilang, lumbung padi, gedung sekakap, kraton, panggung, goa lawa dan watu gantung.
Bantul - Liburan akhir tahun ke Yogyakarta, jangan hanya ke Malioboro atau Keraton Yogya saja. Masih banyak destinasi yang menarik di sana, seperti salah satunya adalah Goa Cerme. Konon, gua yang indah ini punya kekuatan mistis!
Obyek-obyek wisata di Yogya selain pantai, adalah gua yang jumlahnya cukup banyak. Salah satu gua yang wajib didatangi adalah Goa Cerme. Goa Cerme tidak hanya menyuguhkan keindahan alam, tetapi juga sejarah dan kekuatan mistis di dalamnya.
Goa Cerme terletak di atas ketinggian 500 meter dari permukaan laut. Gua ini dulunya, menjadi tempat pertemuan Walisongo yang membahas dakwah Islam dan membahas pendirian Masjid Demak. Goa Cerme terletak di dusun Srunggo, Selopamioro, Imogiri, Bantul atau sekitar 20 km selatan Kota Yogyakarta.
Untuk menuju ke gua ini, akses jalan memang cukup menantang. Jalan yang naik turun, berkelok, berukuran kecil, dan situasi pegunungan yang masih asri menjadi sensasi tersendiri.
Goa Cerme tidak hanya menawarkan keindahan alam stalagtit dan stalagmit dan adanya sungai bawah tanah. Tetapi, gua yang memiliki panjang 1,5 km yang tembus hingga ke Kabupaten Gunungkidul ini, juga menawarkan kekuatan mistis. Karena gua ini, sampai sekarang juga masih digunakan untuk ritual bertapa
Rusandi Noor (23), wisatawan asal Samarinda yang mecoba menelusuri gua mengaku merasakan aura mistis yang kuat di dalam Goa. Di tengah gua, ia mencium bau dupa yang wangi dan orang yang sedang bertapa.
"Serunya itu, jalannya sampai 1,5 kilometer, tinggi air di dalam, terus airnya bersih dan bisa di minum. Saya minum tadi. Mistisnya juga kenceng, ada bau dupa dan ketemu orang bertapa di dalam. Didalam gelap banget, harus pake lampu," kata Rusandi di Goa Cerme, Bantul, DIY, Jumat(26/12/2014) kemarin.
Koordinator pos masuk Goa Cerme, Ngadilan mengatakan, pada libur Natal dan Tahun Baru jumlahnya pengunjungnya memang meningkat. Biasanya sehari hanya 20-an orang, tapi kini meningkat jadi 150-an orang per hari. Pengunjung yang masuk harus dipandu oleh tim pemandu. Apalagi di dalam sangat gelap dan ketinggian air yang berbeda. Ada yang cukup dalam, selain itu juga ada cabang-cabangnya.
Goa Cerme sendiri berasal dari kata ceramah yang digunakan Walisongo untuk berdakwa. Di sekitar Goa Cerme ini terdapat beberapa gua yang ukuranya lebih kecil.
"Yang datang kebanyakan pelajar, mahasiswa, kemudian wisatawan asing. Untuk yang ritual juga banyak, kebanyakan dari luar daerah Yogya, ada yang menginap,"kata Ngadilan.
Retiribusi untuk masuk kawasan gua ini sebesar Rp 3 ribu termasuk asuransi sebesar Rp 250. Sementara untuk jasa pemandu yang dikelola oleh warga sekitar sebesar Rp 50 ribu untuk rombongan di bawah 15 orang. Untuk 15 orang ke atas, per orang sebesar Rp 4 ribu.
Goa Cerme dulunya digunakan oleh para Walisongo untuk menyebarkan agama Islam di Jawa. Selain itu goa Cerme juga digunakan untuk membahas rencana pendirian Masjid Agung Denmak. Setiap Senin atau Selasa wage , selalu diadakan upacara syukuran untuk meminta berkah kepada Tuhan. Goa ini termasuk goa yang panjang dan dalam. Daya tarik utama wisatawan dari Goa Cerme adalah keindahan stalagtit dan stalagnit serta adanya sungai bawah tanah dan banyaknya kelelawar di dalam gua. Lantai goa digenangi oleh air tanah dengan rata rata kedalaman air sekitar 1 hingga 1,5 meter. Goa ini terdiri dari banyak ruangan, seperti panggung pertemuan, air zam zam, mustoko, air suci, watu kaji, pelungguhan / paseban, kahyangan, grojogan sewu, air penguripan, gamelan, batu gilang, lumbung padi, gedung sekakap, kraton, panggung, goa lawa dan watu gantung.
Bantul - Liburan akhir tahun ke Yogyakarta, jangan hanya ke Malioboro atau Keraton Yogya saja. Masih banyak destinasi yang menarik di sana, seperti salah satunya adalah Goa Cerme. Konon, gua yang indah ini punya kekuatan mistis!
Obyek-obyek wisata di Yogya selain pantai, adalah gua yang jumlahnya cukup banyak. Salah satu gua yang wajib didatangi adalah Goa Cerme. Goa Cerme tidak hanya menyuguhkan keindahan alam, tetapi juga sejarah dan kekuatan mistis di dalamnya.
Goa Cerme terletak di atas ketinggian 500 meter dari permukaan laut. Gua ini dulunya, menjadi tempat pertemuan Walisongo yang membahas dakwah Islam dan membahas pendirian Masjid Demak. Goa Cerme terletak di dusun Srunggo, Selopamioro, Imogiri, Bantul atau sekitar 20 km selatan Kota Yogyakarta.
Untuk menuju ke gua ini, akses jalan memang cukup menantang. Jalan yang naik turun, berkelok, berukuran kecil, dan situasi pegunungan yang masih asri menjadi sensasi tersendiri.
Rusandi Noor (23), wisatawan asal Samarinda yang mecoba menelusuri gua mengaku merasakan aura mistis yang kuat di dalam Goa. Di tengah gua, ia mencium bau dupa yang wangi dan orang yang sedang bertapa.
"Serunya itu, jalannya sampai 1,5 kilometer, tinggi air di dalam, terus airnya bersih dan bisa di minum. Saya minum tadi. Mistisnya juga kenceng, ada bau dupa dan ketemu orang bertapa di dalam. Didalam gelap banget, harus pake lampu," kata Rusandi di Goa Cerme, Bantul, DIY, Jumat(26/12/2014) kemarin.
Koordinator pos masuk Goa Cerme, Ngadilan mengatakan, pada libur Natal dan Tahun Baru jumlahnya pengunjungnya memang meningkat. Biasanya sehari hanya 20-an orang, tapi kini meningkat jadi 150-an orang per hari. Pengunjung yang masuk harus dipandu oleh tim pemandu. Apalagi di dalam sangat gelap dan ketinggian air yang berbeda. Ada yang cukup dalam, selain itu juga ada cabang-cabangnya.
Goa Cerme sendiri berasal dari kata ceramah yang digunakan Walisongo untuk berdakwa. Di sekitar Goa Cerme ini terdapat beberapa gua yang ukuranya lebih kecil.
"Yang datang kebanyakan pelajar, mahasiswa, kemudian wisatawan asing. Untuk yang ritual juga banyak, kebanyakan dari luar daerah Yogya, ada yang menginap,"kata Ngadilan.
Retiribusi untuk masuk kawasan gua ini sebesar Rp 3 ribu termasuk asuransi sebesar Rp 250. Sementara untuk jasa pemandu yang dikelola oleh warga sekitar sebesar Rp 50 ribu untuk rombongan di bawah 15 orang. Untuk 15 orang ke atas, per orang sebesar Rp 4 ribu.
Hari ini gua cermae titup tidak
BalasHapus